Jumat, 12 September 2014
Makala Dampak Pergaulan Bebas
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Metode Pengumpulan Data
1.4 Tujuan Penulisan
1.5 Manfaat Penulisan
1.6 Ruang Lingkup
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian HIV
1.2 Beberapa Penyebab Rentangnya Remaja Terhadap HIV/AIDS
1.3 Apa Sih HIV dan AIDS
1.4 Gejala-Gejala Penyakit HIV-AIDS
1.5 Perjalanan Infeksi HIV/AIDS
1.6 HIV Tidak Menular Menular Melalui
1.7 Mengetahui Status HIV
1.8 Sudah Adakah Obat Untuk HIV
1.9 Sistematika Penulisan
BAB III ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
A. Berdasarkan Fakta
B. Masih Opini
BAB IV PENUTUP
1.1 Kesimpulan
2.1 Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPENDAHULUAN
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang erjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat
Diantara dampak negatif dari kemudahan komunikasi di antara anggota masyarakat secara global ke dalam negara kita adalah muncul dan berkembangnya penyakit berbahaya antara lain HIV/AIDS.
Mengenal siapa remaja dan apa problema yang dihadapinya adalah suatu keharusan bagi orang tua. Dengan bekal pengetahuan ini orang tua dapat membimbing anaknya menataki¬ masa-masa krisis tersebut dengan mulus. Hal ini sangat dirasakan oleh semua karena di bahu remaja masa kini terletak tanggung jawab moral sebagai generasi penerus, menggantikan generasi yang ada saat ini. Mereka inilah yang kelak berperan menjadi sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas, menjadi aset nasional dan tumpuan harapan bangsa dalam kompetisi global, yang tentunya kian hiruk pikuk di abad ke XXI.
1.2 Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang di atas maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yakni :
1. Apa itu HIV, serta apa penyebab HIV dan Pencegahannya. ?
2. Apa itu pergaulan bebas ?
3. Bahaya pergaulan bebas ?
4. Penyebab dan dampak pergaulan bebas?
5. Cara mengatasi pergaulan bebas.
1.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi keinternet dan perpustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dilakukan ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan pengaruh pergaulan bebas bagi remaja. Dan disini juga kita dapat bertanya jawab dengan orang lain tentang bagai mana menaggulaing masal-masalah yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas seperti HIV/AIDS dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan sumber yang akurat saya mencari di perpustakaan.
1.4 Tujuan Penulisan
Dilihat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah memberikan pengetahuan sejak dini kepada para remaja tentang HIV dan bagaimana pergaulan bebas, serta bahaya dalam pergaulan bebas. Dan memberikan pemahaman kepada para remaja akan bahaya dari pergaulan bebas. Sehingga makalah ini menjadi sarana bagi pembaca dalam menghadapi pergaulan bebas.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat membuka pikiran pembaca untuk mengetahui HIV dan sadar akan dampak dari pergaulan bebas, serta menjadikan pembaca dapat berpikir positif dalam menghadapi masa depan.
2. Pembaca dapat mengetahui tentang pergaulan bebas sehingga nantinya mereka mampu meningkatkan antisipasi dalam pergaulan untuk dapat memilih antara pergaulan yang bersifat positif dan negative.
1.6 Hipotesis
Pergaulan bebas dapat membawa dampak buruk bagi kita terutama membawa penyakit yang dinamakan HIV/AIDS.
1.7 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada makalah ini hanya membahas tentang akibat dari masalah yang di timbulkan akibat pegaualan bebas yang sering terjadi dikalangan para kalangan remaja seperti sekarang ini.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama CD4+ Sel T dan macrophage, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa HIV secara terus menerus memperlemah sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang dan menghancurkan kelompok-kelompok sel-sel darah putih tertentu yaitu sel T-helper. Normalnya sel T-helper ini (juga disebut sel T4) memainkan suatu peranan penting pada pencegahan infeksi. Ketika terjadi infeksi, sel-sel ini akan berkembang dengan cepat, memberi tanda pada bagian sistem kekebalan tubuh yang lain bahwa telah terjadi infeksi. Hasilnya, tubuh memproduksi antibodi yang menyerang dan menghancurkan bakteri-bakteri dan virus-virus yang berbahaya.
Penularan virus HIV ternyata menyebar sangat cepat di kalangan remaja dan kaum muda. Penularan HIV di Indonesia terutama terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman, yaitu sebanyak 2.112(58%) kasus. Dari beberapa penelitian terungkap bahwa semakin lama semakin banyak remaja di bawah usia 18 tahun yang sudah melakukan hubungan seks. Cara penularan lainnya adalah melalui jarum suntik (pemakaian jarum suntik secara bergantian pada pemakai narkoba, yaitu sebesar 815 (22,3%) kasus dan melalui transfusi darah 4 (0,10%) kasus. FKUl-RSCM melaporkan bahwa lebih dari 75% kasus infeksi HIV di kalangan remaja terjadi di kalangan pengguna narkotika. Jumlah ini merupakan kenaikan menyolok dibanding beberapa tahun yang lalu.
1.2 Beberapa Penyebab Rentannya Remaja Terhadap HIV/AIDS
1. Kurangnya informasi yang benar mengenai perilaku seks yang aman dan upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh remaja dan kaum muda. Kurangnya informasi ini disebabkan adanya nilai-nilai agama, budaya, moralitas dan lainlain, sehingga remaja seringkali tidak memperoleh informasi maupun pelayanan kesehatan reproduksi yang sesungguhnya dapat membantu remaja terlindung dari berbagai resiko, termasuk penularan HIV/AIDS.
2. Perubahan fisik dan emosional pada remaja yang mempengaruhi dorongan seksual. Kondisi ini mendorong remaja untuk mencari tahu dan mencoba-coba sesuatu yang baru, termasuk melakukan hubungan seks dan penggunaan narkoba.
3. Adanya informasi yang menyuguhkan kenikmatan hidup yang diperoleh melalui seks, alkohol, narkoba, dan sebagainya yang disampaikan melalui berbagai media cetak atau elektronik.
4. Adanya tekanan dari teman sebaya untuk melakukan hubungan seks, misalnya untuk membuktikan bahwa mereka adalah jantan.
5. Resiko HIV/AIDS sukar dimengerti oleh remaja, karena HIV/AIDS mempunyai periode inkubasi yang panjang, gejala awalnya tidak segera terlihat.
6. Informasi mengenai penularan dan pencegahan HIV/AIDS rupanya juga belum cukup menyebar di kalangan remaja. Banyak remaja masih mempunyai pandangan yang salah mengenai HIV/AIDS.
7. Remaja pada umumnya kurang mempunyai akses ke tempat pelayanan kesehatan reproduksi dibanding orang dewasa. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya remaja yang terkena HIV/AIDS tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi, kemudian menyebar ke remaja lain, sehingga sulit dikontrol.
1.3 Apa sih HIV dan AIDS?
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Merupakan virus penyebab AIDS yang melemahka sistem kekebalan tubuh. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan kumpulan dari beberapa gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV sehingga orang yang telah terinfeksi HIV mudah diserang berbagai penyakit yang bisa mengancam hidupnya
1.4 Gejala-Gejala Penyakit HIV-AIDS
Untuk memastikan apakah seseorang kemasukan virus HIV, ia harus memeriksakan darahnya dengan tes khusus dan berkonsultasi dengan dokter. Jika dia positif mengidap AIDS, maka akan timbul gejala-gejala yang disebut degnan ARC (AIDS Relative Complex) Adapun gejala-gejala yang biasa nampak pada penderita AIDS adalah:
1. Lelah berkepanjangan
2. Sering demam (>38 °C)
3. Sesak nafas dan batuk berkepanjangan
4. Berat badan turun mencolok
1.5 Perjalanan Infeksi HIV/AIDS ?
HIV menular melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian, jarum suntik bekas pakai, jarum suntik yang tidak steril, melakukan hubungan seks berganti – ganti pasangan, atau proses penularan dari ibu ke bayi melalui proses : hamil, melahirkan, dan menyusui. Setelah masuk dan menginfeksi manusia selama 2 minggu sampai 6 bulan ( 3 bulan pada 95% kasus) merupakan masa antara masuknya HIV ke dalam tubuh sampai terbentuknya antibody (penangkal penyakit) terhadap HIV atau disebut juga HIV Positif. Pada fase ini HIV sudah dapat ditularkan kepada orang lain walaupun hasil tes masih negatif. Fase ini disebut fase jendela. Setelah melalaui fase jendela. Selama 3 – 10 tahun setelah terinfeksi HIV, Seseorang yang telah mengidap HIV Positif tidak akanmenampakkan gejala, tampak sehat, dan dapat beraktifitas seperti biasa. Baru setelah 1- 2 tahun kemudian mulai timbul infeksi opportunistik ( penyakit lain yang muncul karena sistem kekebalan tubuh menurun). Obat ARV ( Anti Retro Viral ) yang diminum pada fase ini dapat menekan pertumbuhan HIV. Akan tetapi obat ini tidak dapat menghilangkan HIV dari dalam tubuh.
1.6 HIV Tidak Menular Melalui
1. Gigitan nyamuk atau serangga lain
2. Keringat, Sentuhan, Pelukan, ataupun Ciuman
3. Berenang bersama
4. Terpapar batuk atau bersin
5. Berbagi makanan atau menggunakan alat makan bersama
6. Memakai toilet bergantian
1.7 Mengetahui status HIV
Status HIV hanya dapat diketahui melalui Konseling dan Testing HIV Sukarela
Testing HIV merupakan pengambilan darah dan pemeriksaan laboratorium disertai konseling pre dan pasca testing HIV
Konseling dan Testing HIV Sukarela dilakukan dengan prinsip tanpa paksaan, rahasia, tidak membeda-bedakan serta terjamin kualitasnya
Manfaat Konseling dan Testing HIV Sukarela :
- Mendapat informasi, pelayanan, dan perawatan sesuai kebutuhan masing-masing sedini mungkin
- Dukungan untuk perubahan perilaku yang lebih sehat dan aman dari penularan HIV
- Obat ARV (Anti Retro Viral) dapat mengendalikan pertumbuhan jumlah HIV dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk memperpanjang usia hidup ODHA ( Orang dengan HIV dan AIDS)
- Obat ARV tidak dapat menyembuhkan Odha karena tidak bias menghilangkan HIV dalam tubuh
- Odha harus minum obat ARV secara rutin pada jam tertentu setiap hari dan seumur hidup.
1.9 Sistematika Penulisan
Penulisan paper ini telah ditulis secara sistematika dan bisa diuraikan sebagai berikut :
- Pada Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah,metode pengumpulan data, tujuan dan manfaat,dan ruang lingkup.
- Pada Bab II berisi tentang kajian teori yang meliputi pengertian HIV, Beberapa penyebab rentangnya remaja terhadap HIP/AIDA, Apa shis HIV dan AIDS, Gejala-gejala HIV-AIDS, Perjalanan infeksi HIV/AIDS, HIV tidak menular melalui, Mengetahui status HIV, Sudah adakah obat untuk HIV.
- Pada Bab III berisi tentang Analisis dan Hasil Penelitian.
- Pada Bab IV berisikan tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran untuk meringkas berbagai keterangan pembahasan diatas.
BAB III
ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian yang saya lakukan, saya menemukan dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari seks bebas, dan akibat yang ditimbulkan dari seks bebas, serta cara menanggulaingi penyakit yang ditimbulkan dari seks bebas. Walaupun sudah ada obat untuk penyakit HIV/AIDS tetap kita harus menhindari seks bebas tersebut.
BAB IV
PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
Harapan kami agar kalian para remaja sebagai penerus bangsa agar jangan salah bergaul dan ikut-ikutan dalam hal yang bersifat negatif karena ujung-ujungnya kalian sendiri juga yang akan mendapatkan kerugiannya. kita sebagai umat yang beragama terutama yang beragama islam semestinya menjauhi yang namanya seks bebas karena dalam ajaran islam hal tersebut disebut berjinah dan Allah sangat membenci umatnya yang melakukan yang namanya berjibna serta kita sebagai masyarakat harus memusuhu yang namanya berjina karena apa bila seseorang melakukan perjinahan maka 50 rumah disekitar tempat yang di jadikan tempat berjinah akan mendapatkan ajab dari Allah. Dan saya berharap pembaca sekalian dapat memberikan pendapatnya tentang makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
- Widianti, Efri. 2007. Buku Elektronik, Remaja dan permasalahannya. Yokyakarta
- Andri. 2011. Dampak Pergaulan Bebas : www.http//.anak_pintar.com. Kamis 8 Maret 2012
- Atkinson. 1999. Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
- Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat. 2001. Buku Pedoman Umum Tim Pembina, Tim Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa : Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2002.
- Hurlock, E.B .1998. Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo & Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.
- Kozier, B .1991. Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice. Fourth Edition. California : Addison-Wesley Publishing Company.
- Mappiare, A. 1992. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
- Stuart & Sundeen .1998. Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed. Philadelphia: The C V Mosby.
- Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Offset
- Kaplan dan Sadock.1997. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis (Edisi ke 7, Jilid 1). Jakarta. Binarupa Aksara.
- BKKBN. 2001. Remaja Mengenai Dirinya. Jakarta: BKKBN
- Dep, Kesehatan RI. 1997. AIDS di Tempat Kerja. Jakarta
- UNESCO and UNAIDS. 2002. HIV/AIDS and Education: A Too/kit for Ministries of Education
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar